Selasa, 13 Maret 2012

The Shawshank Redemption (1994)

Hal-hal yang baik tidak akan pernah mati, demikian pula halnya dengan sesuatu yang bernama “Harapan”. Harapan, itulah yang dimiliki oleh Andy Dufresne (Tim Robbins) begitu dirinya dimasukkan ke Penjara Negara Shawshank yang terletak di Maine, salah satu negara bagian Amerika Serikat, pada tahun 1947. Andy divonis bersalah oleh pengadilan karena dituduh membunuh istrinya dan pria selingkuhannya dengan sadis. Meskipun menyatakan dirinya tidak bersalah atas tuduhan tersebut, namun nasib pula yang memutuskan dirinya didekam dalam penjara tersebut untuk menghabiskan masa hukumannya selama dua kali seumur hidup tersebut.
Hidupnya yang dulu megah dan berkecukupan sebagai seorang bankir muda di sebuah bank besar berubah sangat drastis begitu menyadari memasuki dunia penjara yang sama sekali asing baginya. Penjara Shawshank dijalankan oleh Kepala Penjara Samuel Norton (Bob Gunton) yang dibantu oleh ajudannya yang terkenal sangat brutal dalam memperlakukan tahanan; Kepala Sipir Byron Hadley (Clancy Brown). Tak lama berada di penjara itu, Andy memulai persahabatannya dengan seorang narapidana lain bernama Ellis Boyd “Red” Redding (Morgan Freeman) setelah bertransaksi dengan Red untuk mendapatkan sebuah martil. Katanya, martil tersebut akan digunakannya untuk
menyalurkan hobinya dengan membuat buah catur dari batu untuk mengisi waktu yang berjalan lambat di penjara. Di antara sesama tahanan, Red dikenal sebagai orang yang mampu mendapatkan apa pun dan memasukkannya ke dalam penjara sebagai barang selundupan.
Di tahun-tahun pertamanya dalam penjara, Andy mengalami masa-masa yang berat dan sulit.Beberapa tahanan yang tergabung dalam sebuah geng; The Sisters yang diketuai oleh Bogs (Mark Rolston) selalu mengganggu dan menganiaya Andy. Tak lama kemudian, Andy berhasil mengambil hati para petugas penjara. Hal ini bermula pada waktu pekerjaan pelapisan atap salah satu bangunan penjara oleh para tahanan terpilih. Di saat itu, Andy mendengar keluhan Hadley mengenai pajak yang akan dibebankan padanya oleh negara saat dia menerima uang warisan dari saudaranya yang kaya. Dengan keahliannya dalam bidang finansial, Andy berhasil meyakinkan Hadley bahwa dirinya dapat terbebas dari pajak uang warisan tersebut. Kejadian itu membuat para tahanan lain pun kagum pada sosok Andy yang mendekati para petugas penjara bukan dengan tujuan untuk menjilat, namun untuk membuat keadaan di penjara menjadi lebih baik.


Keahlian finansial Andy membuat dirinya menjadi akuntan dan penasihat keuangan bagi hampir semua petugas yang ada di penjara, utamanya Kepala Penjara Norton. Lewat Andy, mereka dapat menghindari atau mengurangi pajak. Malah, proyek yang digagaskan oleh Norton untuk pendayagunaan penjara ternyata menjadi sumber uang kotor bagi Norton sendiri. Dengan bantuan Andy, uang kotor hasil korupsi itulah “dicuci” dengan mengatas namakan orang fiktif bernama Randall Stevens. Karena menyenangkan hati petugas penjara, Andy pun terbebas dari gangguan The Sisters setelah Bogs dibuat cacat oleh Hadley. Bukan cuma itu, perpustakaan penjara berhasil dibangun dan Andy diperbolehkan untuk menjalankan program ujian kesetaraan untuk para tahanan yang menginginkan pendidikan yang lebih baik.


Tidak seperti tahanan lainnya yang begitu takut dan putus asa begitu akan dibebaskan setelah dipenjara dalam waktu yang sangat lama, Andy masih memiliki harapan. Berbekal harapan itulah, dia berhasil bertahan melalui dua dekade di Shawshank hingga akhirnya Andy memutuskan mengambil tindakan yang tidak pernah bisa dibayangkan oleh orang, tindakan yang memang sudah direncanakannya saat pertama kali memasuki ruang selnya di tahun 1947 lalu. Red sahabatnya yang pesimis bisa keluar dari penjara itu hidup-hidup menganggap apa yang akan direncanakan Andy adalah sesuatu yang mustahil dan gila. Red yang diceritakan impian Andy menganggap bahwa Andy sudah sinting dan putus asa karena telah lama berada di balik tembok Shawshank yang tebal dan tinggi. Apakah rencana And itu? Akankah rencana itu bisa berhasil?


Entah sudah berapa kali saya menonton film ini. Sepertinya setiap selesai menonton film ini, ada sesuatu yang baru yang saya dapatkan. Meskipun film ini dirilis tahun 1994 lalu, namun film ini tidak menjadi usang termakan masa. Tahukah kalian bahwa film ini menduduki urutan pertama di IMDB dalam IMDB Charts: IMDB Top 250 dengan voting terbanyak? Memang pantas film ini mendapatkan voting terbanyak dari para penonton yang suka dengan kisahnya. Namun yang unik dari film ini, meskipun menduduki tingkat pertama di IMDB Top 250, ia tak memenangkan satu pun penghargaan meski diganjar dengan 7 nominasi di Academy Awards 1995. Nominasi yang didapatkan bukan main-main karena di antaranya ada Best Actor in a Leading Role untuk Morgan Freeman dan Best Picture. Nominasi Best Cinematography untuk Roger Deakins memang pantas diberikan karena dirinya berhasil membawa penonton menelusuri visual set penjara yang kelam dan gelap selama kurang lebih 142 menit. Di ajang Academy Awards 1995, nasib baik lebih memilih Forrest Gump sebagai pemenangnya.


Film ini sendiri diangkat dari cerita pendek Rita Hayworth and the Shawshank Redemption karya novelis Stephen King. Meski film ini banyak dipuji kritikus, namun nyatanya film ini tak begitu sukses saat peredarannya. Bahkan kabarnya hasil perolehan yang didapatkan selama masa penayangannya tidak bisa menutup anggaran yang dihabiskan untuk biaya produksinya. Film ini baru mendapatkan kesuksesannya saat ditayangkan oleh TV kabel dan dirilis dalam format home video (VHS, DVD, dan Blu-ray) beberapa tahun kemudian. Film arahan sutradara Frank Darabont ini juga masuk dalam daftar American Film Institute’s 100 Years… 100 Movies.

Real Facts Inside The Shawshank Redemption

Sutradara Frank Darabont mendapatkan hak untuk memfilmkan cerita pendek ini dari pengarang Stephen King setelah membuat King terkesan dengan film pendek The Woman in the Room di tahun 1983. Walaupun keduanya berteman dan menjalin hubungan lewat surat-menyurat, mereka berdua baru bekerja sama empat tahun kemudian di tahun 1987, saat Darabont memilih mengadaptasi Rita Hayworth and the Shawshank Redemption. Hak cipta untuk novel ini dibeli hanya seharga 1 dolar dari King. Rob Reiner yang juga mengadaptasi cerita pendek King lainnya, The Body, yang diganti dengan judul Stand by Me (1986) menyatakan ketertarikannya untuk menulis naskah dan menyutradarai The Shawshank Redemption sehingga menawarkan $2,5 juta untuk itu. Reiner berencana untuk memilih Tom Cruise untuk berperan sebagai Andy Dufresne dan Harrison Ford sebagai Red. Darabont menyukai visi Reiner namun pada akhirnya dia lebih memilih menyutradarai film itu sendiri untuk melakukan sesuatu yang dianggapnya sebagai peluang untuk melakukan hal yang sangat besar.
Meskipun kisah film ini berseting di Maine, Penjara Negara Ohio di Mansfield, Ohio dipakai sebagai pengganti penjara fiksi bernama Shawshank. Pengambilan adegan di luar ruangan dilakukan di fasilitas yang sudah tidak digunakan lagi. Penjara tersebut dalam kondisi yang mengenaskan sehingga renovasi perlu dilakukan sebelum syuting dilaksanakan. Akan tetapi, sebagian besar adegan di dalam penjara disyuting di dalam studio dengan membuat duplikat bagian dalam penjara karena dirasa biayanya lebih murah dibanding merenovasi bagian dalam penjara.


Dalam kisah asli karya Stephen King, Red adalah keturunan Irlandia berkulit putih. Di film, Red diperankan oleh Morgan Freeman yang keturunan Afro-Amerika berkulit hitam. Banyak yang tidak mengetahui bahwa Alfonso Freeman, putra bungsu Morgan Freeman ikut tampil secara singkat di film ini. Adegan yang memperlihatkan Alfonso adalah di awal film saat Andy Dufresne turun dari bus tahanan untuk pertama kalinya menjejakkan kaki di Shawshank. Alfonso berperan sebagai seorang tahanan muda berkulit hitam yang meneriakkan “Fresh fish! Fresh fish today! We’re reeling ‘em in!” Bukan cuma itu saja, adegan di mana karakter Red sedang menjalani proses pembebasan di awal film memperlihatkan petugas menunjukkan foto Red semasa muda. Gambar di foto itu adalah wajah Alfonso.



iMDB Rating: 9.2/10
Sutradara:
Frank Darabont
Pemain: Tim Robbins, Morgan Freeman, Bob Gunton, William Sadler, Clancy Brown
Batas Usia: Untuk dewasa karena bahasa dan kekerasan di penjara
Link Film: Mediafire
Link Subtitle: Subscene
Sumber Sinopsis: Rizal Adam

0 komentar: