Selama bekerja diam-diam memperbaiki jam, Hugo mengamati keadaan dan tingkah laku orang-orang yang ada di sekitar stasiun. Dari situlah dia berkenalan dengan seorang penjaga kios mainan yang sudah tua bernama Georges Méliès (Ben Kingsley). Karena dituduh mencuri oleh Georges, buku catatan Hugo pun disita. Karena buku tersebut adalah peninggalan ayahnya, Hugo pun memohon agar buku tersebut dikembalikan Georges. Saat perjuangannya meminta kembali buku tersebut, Hugo berkenalan dengan putri angkat Georges; Isabelle (Chloë Grace Moretz). Isabelle pun berusaha membantu Hugo untuk meminta kembali buku tersebut. Persahabatan pun terjalin di antara keduanya dan mereka pun terjun ke dalam petualangan yang membawa mereka pada fakta mengenai pesan terselubung dari ayah Hugo serta siapa sebenarnya Georges.
Breaking Records
Banyak rekor yang ditorehkan oleh Martin Scorsese karena film ini. Pertama, setelah kurun waktu tujuh tahun di karir penyutradaraannya, ini merupakan film pertama yang diarahkan sutradara beralis tebal yang tidak dibintangi oleh Leonardo DiCaprio. Kedua, dalam karirnya sebagai sutradara kawakan selama 18 tahun, film ini berating PG (panduan orang tua) sehingga cukup aman ditonton oleh anak-anak. Ini berbeda dengan film-film arahannya yang sebelumnya yang memiliki nuansa gelap, sadis dan mengandung muatan dewasa. Ketiga, ini merupakan film pertama di mana Scorsese mempergunakan teknologi 3D dalam menuturkan kisah Hugo. Kabarnya, James Cameron sendiri memuji penggunaan 3D dalam film ini yang dia sebut maksimal.
Keempat, saat artikel ini saya tulis, film ini masuk dalam jajaran IMDB Top 250 sejak Desember 2011 dan bertengger di urutan ke 200 menemani 6 film lainnya karya sutradara berusia 69 tahun ini. Dan yang kelima, film yang banyak dipuji oleh kritikus ini memperoleh nominasi Oscar terbanyak saat pengumuman nominator Academy Awards ke-84 dilangsungkan tanggal 24 Januari 2012 kemarin. Total ada 11 nominasi yang dikantungi film ini yang sebagian besar diperoleh dari sisi teknis film. Scorsese boleh berbangga hati karena Best Director dan Best Picture terdapat di antara 11 nominasi tersebut. Sayangnya film ini tak begitu meledak saat pemutarannya di seluruh dunia. Dari anggaran sebesar $170 juta yang dihabiskan untuk biaya produksinya, Hugo hanya mampu meraup $104 juta lebih. Namun film ini boleh berbangga hati sedikit karena seperti The Artist, film ini berhasil membawa pulang 5 nominasi di pengumuman pemenang di ajang Academy Awards (minus Best Director dan Best Picture) yaitu untuk kategori Best Art Direction, Best Cinematography, Best Sound Editing, Best Sound Mixing dan Best Visual Effects.
The Real Cinemagician
Dengan menerapkan teknologi 3D untuk pertama kali ke dalam film arahannya, Scorsese membuat film ini sebagai “penghormatan” pada sejarah awal dunia film di awal abad 20. Film ini memang unik karena menceritakan sejarah awal dunia film yang diceritakan dengan menggunakan teknologi perfilman yang canggih dan mutakhir. Ada satu tokoh yang menjadi sentral dalam film ini, yaitu Georges Méliès. Tapi tahukah kalian bahwa tokoh yang diceritakan sebagai pencipta automaton dalam film ini memang nyata dan pernah hidup di abad 19 sampai 20? Georges Méliès (8 Desember 1861 – 21 Januari 1938) dengan nama lengkap Marie-Georges-Jean Méliès, adalah seorang ilusionis dan pembuat film terkenal dari Perancis.
Méliès adalah seorang inovator yang produktif. Di tangannya, tercipta banyak efek spesial di masa awal film ini diperkenalkan dan menjadi satu jenis hiburan baru bagi masyarakat. Selain menemukan teknik stop trick yang tak sengaja ditemukannya, Méliès juga pertama kali menggunakan teknik multiple exposures, time-lapse photography, dissolves, dan warna yang dicat secara manual dengan tangan ke dalam film-film buatannya. Dengan kepiawaiannya tersebut, Méliès dijuluki sebagai Cinemagician (penyihir sinema) pertama. Dua filmnya yang paling terkenal adalah A Trip to the Moon (1902) dan The Impossible Voyage (1904). Adegan bulan ditabrak oleh sebuah roket yang ada dalam A Trip to the Moon merupakan adegan yang sering dipakai oleh beberapa film dan video klip. Jika pernah menonton video klip lagu “Heaven for Everyone” milik band rock The Queen serta “Tonight, Tonight” dari grup musik Smashing Pumpkins, maka kalian akan melihat adegan terkenal dan legendaris ini.
Nasib manusia tidak selamanya di atas, begitu juga yang menimpa Méliès. Setelah kebangkrutannya pasca Perang Dunia pertama, Méliès menghilang dari mata publik. Pada pertengahan tahun 1920-an, Méliès hidup miskin sebagai penjual permen dan mainan di stasiun kereta Montparnasse di Paris. Modalnya untuk berjualan tersebut merupakan bantuan dari rekan-rekannya sesama pembuat film. Méliès pun tutup mata di usia 76 tahun pada 21 Januari 1938 karena kanker. Semasa hidupnya, Méliès telah menyutradarai 531 film yang dibuat antara tahun 1896 hingga 1913.
iMDB Rating: 8.2/10
Sutradara: Martin Scorsese
Pemain: Ben Kingsley, Asa Butterfield, Chloë Grace Moretz, Sacha Baron Cohen, Jude Law
Batas Usia: Panduan orang tua untuk anak di bawah umur
Subtitle: Subscene
Film: Download from iCinema3satu
Sutradara: Martin Scorsese
Pemain: Ben Kingsley, Asa Butterfield, Chloë Grace Moretz, Sacha Baron Cohen, Jude Law
Batas Usia: Panduan orang tua untuk anak di bawah umur
Subtitle: Subscene
Film: Download from iCinema3satu
Sumber Sinopsis: Rizal Adam
0 komentar:
Posting Komentar